Lingkungan Pengendapan Darat


Lingkungan pengendapan adalah tempat mengendapnya material sedimen beserta kondisi fisik, kimia, dan biologi yang mencirikan terjadinya mekanisme pengendapan tertentu (Gould, 1972). Interpretasi lingkungan pengendapan dapat ditentukan dari struktur sedimen yang terbentuk. Struktur sedimen tersebut digunakan secara meluas dalam memecahkan beberapa macam masalah geologi, karena struktur ini terbentuk pada tempat dan waktu pengendapan, sehingga struktur ini merupakan kriteria yang sangat berguna untuk interpretasi lingkungan pengendapan. Terjadinya struktur-struktur sedimen tersebut disebabkan oleh mekanisme pengendapan dan kondisi serta lingkungan pengendapan tertentu. Secara umum dikenal tiga lingkungan pengendapan yaitu lingkungan darat (non marine), transisi dan laut (marine). Kali ini Geos Muda akan membahas mengenai Lingkungan Pengendapan Darat. Beberapa contoh lingkungan darat yaitu endapan rawa, sungai dan danau, angin dan gletser.  Berikut lingkungan pengendapan darat dari batuan sedimen:
a.      Lingkungan Glasial
Lingkungan glasial sangat penting untuk diketahui. Pertama, data kandungan endapan glasial dapat digunakan menyelesaikan masalah tentang proses – proses geologi yang terjadi. Kedua, endapan glasial merupakan dasar untuk mempelajari lingkungan geologi. Dengan adanya investigasi karakteristik teknik geologi, pedoman hydrogeologi, dan arus transportasi dalam sistem pengendapan glasial. Sistem pengendapan glasial merupakan suatu pendorong dalam penyelidikan tentang sistem pengendapan glasial ini juga merupakan pendorong untuk mempelajari / mengetahui tentang letak dari pengendapan klastik dan karbonat dari suatu reservoar hidrokarbon pada tahun 1950 – an. Selain itu diketahui pula bahwa dalam sistem pengendapan glasial juga membawa serta endapan -endapan mineral dan bermacam – macam batuan yang dibungkus oleh es. (Placer ; Eyles, 1990), dan sistem pengendapan glasial digunakan juga dalam penyelidikan untuk endapan mineral yang terdapat pada pelindung / pembungkusnya sendiri. (drift prospecting ; Dilabio and Coker, 1989).
b.      Kipas Aluvial
Endapan menyerupai kipas yang terbentuk di kaki gunung. Alluvial fans umum berada di daerah kering sampai semi-kering dimana curah hujan jarang tetapi deras, dan laju erosi besar. Endapan alluvial fan khas akan kwarsa, pasir dan gravel bersorting buruk.



c.       Fluvial Environments
Lingkungan fluvial mencakup braided river, sungai bermeander, dan jeram. Saluran-saluran sungai, ambang sungai, tanggul, dan dataran-dataran banjir adalah bagian dari lingkungan fluvial. Endapan di saluran-saluran sungai terdiri dari kwarsa, gravel dengan kebundaran baik, dan pasir. Ambang sungai terbentuk dari gravel atau pasir, tanggul-tanggul terbuat dari pasir berbutir halus ataupun lanau. Sementara, dataran-dataran banjir ditutupi oleh lempung dan lanau.


·         Sungai
Sungai merupakan sarana atau wadah utama yang mentransport sedimen sepanjang daratan. Endapannya dijumpai hampir di semua lokasi yang dilalui namun berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya tergantung tipe arus, energi pengangkutan dan beban sedimennya. Sungai besar dan lebar arusnya tenang, mengendapkan endapan berbutir kasar hingga halus. Saat banjir terjadi, lanau dan lempung diendapkan di dataran banjir. Sedimen organik terkumpul pada alur-alur yang sudah tidak dialiri air. Akan tetapi pada sungi yang sempit dan arus besar hasil endapannya berbutir kasar, kerakal dengan pemilahan buruk yang disebut endapan aluvial. Pada kaki lereng curam endapannya berbentuk kipas yang berbutir kasa hingga pasir, pemilahannya buruk dan berstruktur silang silur.
d.      Danau
Lacustrine environments  atau danau mempunyai karakteristik yang bermacam-macam; besar atau kecil, dangkal atau dalam; diisi oleh sedimen evaporit, karbonatan, atau terrigeneous. Sedimen berbutir halus dan bahan organic yang mengendap pada beberapa danau menghasilkan serpih berlapis yang mengandung minyak.



e.       Rawa
Rawa adalah daerah di sekitar sungai atau muara sungai yang cukup besar yang merupakan tanah lumpur dengan kadar air relative tinggi. Wilayah rawa yang luas terdapat di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua (Irian Jaya).  Daerah berawa-rawa terjadi mengikuti perluasan daratan karena meditasi akuatis. Oleh karena itu, rawa dapat dijumpai pada tempat-tempat yang syarat-syarat sedimentasi akuatisnya memungkinkan, misalnya daerah-daerah pantai Papua (Irian Jaya), pantai utara Jawa, pantai timur Sumatera dan pantai Kalimantan. Bila sungai dipasok lebih banyak sedimen dari pada kemampuan sungai untuk membawa sedimen tersebut, maka akan diendapkan material berlebih pada dasar kanal sebagai sand and gravel bars. Pengendapan ini mendorong sungai untuk memecah kanal menjadi dua atau lebih kanal sehingga terbentuklah pola sungai teranyam (braided river).
f.        Gurun (Aeolian)
Gurun biasanya berupa daerah luas dengan bukit-bukit dari endapan pasir. Endapan pasir mempunyai sorting yang baik, kebundaran yang baik, cross-bedded tanpa adanya asosiasi dengan gravel atau lempung.



REFERENSI
Boggs, Sam. 2006. Principles of Sedimentology and Stratigraphy 4th Edition. Pearson Education Inc. New Jersey
Nichols, Gary. 2009. Sedimentology and Stratigraphy. Wiley-Blackwell. UK
Noor, Djauhari. 2012. Pengantar Geologi. Universitas Pakuan: Bogor
Sapiie, Noer Aziz, Agus, Chalsid. 2012. Geologi Dasar. ITB: Bandung
Arriqo Fauqi. 2014. Lingkungan Pengendapan Batuan Sedimen. Diakses pada 19 November 2017 melaui http://arriqofauqi.web.ugm.ac.id/2014/07/08/lingkungan-pengendapan-batuan-sedimen/ 
Sir Agnas. 2017. Lingkungan Pengendapan Batuan Sedimen. Diakses pada 19 November 2017 melaui http://www.gurugeografi.id/2017/03/lingkungan-pengendapan-batuan-sedimen.html
Erina Suhartini. Lingkungan Pengendapan. Diakses pada 19 November 2017 melalui http://www.iatmismsttmigas.org/2014/01/lingkungan-pengendapan.html
Anonim. 2015. Lingkungan Pengendapan Batuan Sedimen. Diakses pada tanggal 19 November 2017 melalui https://dokumen.tips/documents/lingkungan-pengendapan-batuan-sedimen.html
Sciencedirect.com


0 Response to "Lingkungan Pengendapan Darat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel