Mineral Optik Mikroskop Polarisasi
Mikroskop Poralisasi adalah mikroskop yang
digunakan dalam pembelajaran spesimen geologi, khususnya pada pengamatan
sayatan tipis dari batuan. Jenis mikroskop polarisasi memiliki bentuk yang
hampir sama dengan mikroskop pada umumnya namun pada mikroskop polarisasi
cahaya yang digunakan adalah cahaya terpolarisasi. Cahaya terpolarisasi
terpusat pada satu arah. Pada mikroskop polarisasi terdapat keping analisator,
kompensator, analisator, dan lensa Amici-Bertrand. Tipe mikroskop polarisasi
diantaranya Olympus, Reichert, dan Bausch & Lomb.
Fungsi mikroskop polarisasi dapat
diubah dari ortoskop menjadi konoskop atau sebaliknya. Ortoskop menggunakan
sinar sejajar, karenanya kristal disinari dengan sinar yang sejajar pula. Sinar
ini akan merambat pada arah yang sama dengan arah-arah kristalografi. Ortoskop
tidak menggunakan lensa Bertrand dan kondensor.
Pada saat konoskop, baik kondensor maupun lensa bertrand haruslah
dimasukkan. Jarak sinar yang masuk merupakan sinar yang konvergen. Hanya bagian
tengah jarak sinar yang tegak datangnya sinar-sinar lain akan merambat pada
arah kristalografi yang berlainan.
Lensa Bertrand berperan untuk memperjelas bayangan gambar interferensi pada
fokus okuler. Bila gambar interferensi kurang jelas, maka okuler dapat
dikeluarkan dari tubus dan diganti dengan diopler (pinhole), sedangkan lensa
bertrand ditinggalkan. Berikut perbandingan ortoskop dan konoskop:
No
|
Bagian
|
Ortoskop
|
Konoskop
|
1
|
Okuler
|
Sembarang
|
Sembarang
|
2
|
Lensa Amici Bertrand
|
Tidak
|
Ya
|
3
|
Analisator
|
Ya
|
Ya
|
4
|
Kondensor
|
Sering Tidak
|
Ya
|
5
|
Polarisator
|
Ya
|
Ya
|
6
|
Cermin
|
Datar
|
Cekung
|
Lensa objektif yang digunakan ortoskop perbesarannya kurang dari 40 kali.
Sedangkan konoskop lebih dari 40 kali. Yang diamati dalam sifat optik ini
diantaranya warna, pleokroisme, indeks bias, relief, bentuk kristal, belahan,
kembar, zoning, tekstur, warna interferensi, orientasi, inklusi, sudut
pemadaman, sumbu opti dan tanda optik.
0 Response to "Mineral Optik Mikroskop Polarisasi"
Post a Comment